Jakarta - Kopi
merupakan salah satu komoditas unggulan tanaman rempah yang mana
memegang peranan penting dalam aspek sosial dan ekonomi Indonesia.
Tanaman Kopi juga merupakan komoditi ekspor yang cukup menggembirakan
karena mempunyai nilai ekonomis yang relatif tinggi dipasaran dunia.
Pada tanaman kopi bahan tanam dapat berupa klon yang diperbanyak secara
vegetatif. Tanaman kopi yang sudah tua rusak, produktivitas rendah di
bawah 500 kg/ha/tahun perlu dilakukan rehabilitasi melalui sambung pucuk
dengan cara pemangkasan batang utama, serta klonalisasi yang dilakukan
dengan cara menyambung. Tujuan rehabilitasi adalah agar pertumbuhan
tanaman lebih cepat dan kuat serta daya hasilnya lebih tinggi dan lebih
stabil.
Persyaratan teknis rehabilitasi
dilakukan pada kondisi perakaran batang bawah masih kuat, produktivitas
rendah 500 kg/ha/tahun, populasi tanaman >70% dari jumlah standar,
populasi naungan <70% dari jumlah standar dan memenuhi persyaratan
kesesuaian lahan.
Klon anjuran kopi robusta disesuaikan
dengan lingkungan yaitu pada ketinggian tempat 0-400 m dpl untuk iklim
basah (klon BP 42, BP 234, BP 409), iklim kering (klon BP 42, BP 288, BP
409, BP 234) dan ketinggian tempat 400-800 m dpl untuk iklim basah
(klon BP 42, BP 358, SA 237), iklim kering (klon BP 234, BP 42, BP 358,
BP 409). Untuk anjuran klon kopi arabika disesuaikan dengan lingkungan:
pada ketinggian tempat >700 m dpl varietas S795; pada ketinggian
tempat >1.000 m dpl pada tanah subur (varietas S 795, Kartika 1,
Kartika 2, Andungsari 1, USDA 762, Gayo 1, Gayo 2, Sigarar Utang, AS
2K), tanah kurang kering (S 795); pada ketinggian tempat > 1.250 m
dpl pada tanah subur (varietas AB 3, S 795, Kartika 1, Kartika 2,
Andungsari 1, USDA 762, Gayo 1, Gayo 2, Sigarar Utang, AS 2K) dan tanah
kurang subur (varietas S 795).
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
keberhasilan sambungan, yaitu ketegapan batang bawah, bahan entres,
kebersihan sarana, waktu dan keterampilan tenaga penyambung. Persiapan
entres batang atas: cabang ortotrop (wiwilan) atau plagiotrop (lateral)
berumur ± 4 bulan, entres dipotong satu ruas panjang 7 cm (3 cm di atas
ruas dan 4 cm di bawah ruas), diambil pada ruas 2-4 dari pucuk, daun
dipotong sebagian (dikupir) disisakan 2-3 cm, pangkal entres
diruncingkan dengan cara menyayat dikedua bagian sisi entres membentuk
huruf V sepanjang 3-4 cm.
Kegiatan sambung pucuk tanaman kopi
dengan menggabungkan batang bawah dan batang atas. Batang bawah
diharapkan batang yang tahan patogen tanah dan kokoh, sedangkan batang
atas merupakan bagian yang memilki karakter produksi baik. Batang bawah
dari tanaman yang tumbuh dari biji yang perakarannya lebih kuat. Batang
bawah yang berasal dari biji memiliki karakter yang berbeda, serta
teknologi perbanyakan mengusahakan batang bawah juga diperoleh seragam
dari hasil stek.
Penyambungan bagian tanaman yang
disatukan akan berkembang membentuk tanaman jenis baru, kelebihannya
antara lain: keunggulan dari segi perakaran, berbuah lebih cepat,
ukuran tanaman lebih pendek, memiliki sifat genetis yang berasal dari
induknya misalnya ukuran buah, daging yang tebal dan rasa manis serta
terhadap penyakit. Bahan penyambungan adalah batang atas (entres) bisa
tunas pucuk atau tunas samping, sedangkan bagian bawah yang menerima
sambungan di sebut batang bawah. Cara mendapatkan batang bawang dengan
penyemaian biji tanaman kopi yang memilki perakaran baik dan tahan
terhadap serangan busuk akar.
Teknik sambung celah dengan entres yang
mempunyai 1 – 3 mata tunas, tingkat keberhasilan sambungan mencapai
90%. Batang bawah siap untuk disambung bila diameter telah berukuran
0,6 cm atau lebih. Potong pucuknya pada bagian yang berwarna kecoklatan
dan biarkan helaian daun sebelah bawah tetap berada pada batang bawah.
Kemudian tepat ditengah bekas potongan dibelah dengan pisau tajam
sedalam 2-3 cm.
Entres berasal dari pohon induk yang
sehat dan dimurnikan, yang sedang dorman sepanjang 10-15 cm, kemudian
potong daunnya. Sayat bagian pangkal entris pada kedua belah sisinya
sepanjang 2 – 3 cm membentuk baji dan sisipkan bagian baji dari entris
kedalam celah batang bawah + ikat dg tali plastik, sungkup dengan
kantong plastik transparan agar tetap lembab dan tempatkan di bawah
naungan. Sungkup plastik dibuka apabila mata tunas pada entris telah
pecah, lebih kurang umur 1 bulan.
Bahan dan alat yang digunakan pisau, gunting stek, stek/cutter, tali plastik.
Tahapan penyambungan: memilih batang
bawah yang diameternya kurang lebih sama dengan batang atas, potong
batang bawah kurang lebih 20 – 25 cm dari permukaan tanah atau sekitar 3
cm dari bagian hipokotil, kemudian batang bawah di belah sekitar 2-2,5
cm. Batang atas yg sudah disiapkan buang daunnya, kemudian sayat kedua
sisi pangkal cabang sepanjang2- 2,5 cm, sehingga bentuk seperti mata
kampak. Selanjutnya batang atas di masukkan kedalam belahan batang
bawah, Pengikatan atau pembalutan menggunakan sealtip (isolasi paralon)
atau bisa juga menggunakan tali yang terbuat dari plastik es, Tujuan
penyungkupan adalah untuk menjaga kelembapan agar tetap tinggidan
mengurangi penguapan di sekitar sambungan.Tempatkan tanaman tang sudah
tersambung di tempah yang teduh atau di beri naungan agar terhindar dari
panas matahari langsung, Proses selanjutnya tinggal perawatan bibit
sampai siap di tanam di kebun,sekitar 3-6 bulan kemudian. Dalam
meningkatkan hasil sambungan, maka dilakukan pemeliharaan dengan tujuan
memperoleh tingkat keberhasilan sambungan tinggi >80%, mempercepat
sambugan entres yang disambung, membentuk habitus tanaman seperti yang
dikehendaki serta untuk menjaga agar pertautan antara batang pokok dan
sambungan kuat.
Pengamatan, pemeriksaan dan pemeliharaan
hasil sambungan dilakukan dua minggu setelah penyambungan, sambungan
yang berhasil berwarna hijau, tidak layu batang sambungan dan yang tidak
berhasil menguning/menghitam. Tali sungkup dibuka setelah tunas panjang
sekitar 1 cm dan 2-3 hari berikutnya sungkup plastik diambil, tali
sambungan dibuka setelah berumur 2-3 bulan. Pemenggalan tanaman kopi,
pemenggalan batang pokok sebagai batang bawah dilakukan bila sambungan
tumbuh cukup besar dan sehat umur ± 10 bulan.
Waktu pemupukan diberikan dua kali per
tahun sebelum dan sesudah pemangkasan, yaitu pada awal dan akhir musim
hujan dengan dosis setengah.
Umur sambungan (th) | Dosis Pupuk (gr/ph/th) | ||
Urea | SP-36 | KCL | |
1 | 150 | 80 | 120 |
2 | 200 | 80 | 160 |
3-8 | 300 | 120 | 240 |
>8 | 400 | 160 | 320 |
Pengelolaan penaung: intensitas penaung
selalu dijaga pada tingkat 70-80% dari penyinaran langsung dengan cara
mengurangi populasi dan merempes cabang-cabangnya. Intensitas penaung
pada musim hujan lebih ringan daripada musim kemarau. Sebagian tanaman
penaung sementara Moghania macrophylla, crotalaria sp., dan Taphrosia sp., harus dipangkas secara periodik setiap 4 bulan sekali. Untuk penaung tetap Lamtoro (Leucaena sp), gamal (Gliricidia sepium) dan dadap (Erythrina lithosperma) pada awal musim hujan 50% dipotong pada tinggi 3 m berbagai setiap tahun secara selang-seling.
Pemangkasan dilakukan agar diperoleh
percabangan yang baik, maka pemangkasan bentuk merupakan tahapan yang
penting: pemangkasan bentuk dilakukan setelah sambungan berumur 1-2
tahun atau sesudah tajuknya rimbun, pemangkasan pertama dilakukan
setinggi ± 80 cm dari pangkal batang, dibiarkan tumbuh kokoh dengan cara
memotong wiwilan yang tumbuh di bagian atas tanaman, dilakukan
pemotongan/pemendekan cabang primer pada ketinggian ± 80 cm sebagai
calon “tangan” etape I pada kopi arabika. Penyunatan dilakukan pada ruas
ke 2-3 dari pangkal terhadap 3 cabang primer yang tumbuh searah tetapi
letaknya tidak tumpang tindih. Pemangkasan produksi dilakukan pada
tanaman yang sudah menghasilkan, tujuannya untuk menumbuhkan
cabang-cabang produktif dalam jumlah yang cukup serta mempertahankan
keseimbangan kerangka tanaman yang telah diperoleh pada pemangkasan
bentuk.
Pengendalian hama dan penyakit pada
tunas baru hasil sambungan sangat rawan terhadap serangan hama dan
penyakit terutama ulat kilan, kutu hijau atau jamur, pengendalian
dilakukan dengan menyemprotan larutan insektisida atau fungisida.
Sumber :http://ditjenbun.deptan.go.id/tanregar/berita-249-rehabilitasi-tanaman-kopi-dengan-metode-sambung-pucuk.html